Tips Menginstall di Ubuntu



Untuk menginstall program atau applikasi di linux biasanya kita masuk ke consule / terminal / command-prompt di Linux selain juga bisa dilakukan dengan GUI seperti Synaptic Packet Manager di Ubuntu. Ada beberapa cara untuk menginstall program di Linux, diantaranya adalah:

1. mengcompile dan install program dari source
2. menginstall program berekstensi RPM dari Redhat Packet Manager
3. menginstall program menggunakan apt-get bawaan debian
4. menginstall program di mandriva
5. menginstall program di fedora menggunakan yum
6. menginstall paket di slackware
7. menginstall file binary (.BIN/ .SH)

1. Mengcompile dan install program dari source.
Biasanya aplikasi yang diinstall dari source akan berekstensi “.tar.gz”, “.tar.bz2″, “. zip”, dan biasanya sebelum menginstall program tersebut ada beberapa orang yang lebih suka menaruh file-file tersebut sebelum diinstall di /usr/local/src/ tetapi ini bukan suatu keharusan bisa ditaruh dimana saja. Langsung saja ke tahap selanjutnya mulai menginstall, pertama-tama buka terminal atau command prompt anda lalu langsung menuju ke dimana anda menaruh file tersebut, lalu lakukan hal ini, sesuaikan dengan ekstensi file anda.

[ file dengan ekstensi .tar.gz ——> tar -xzvf ]

[ file dengan ekstensi .tar.bz2 ——> tar -jxvf ]

[ file dengan ekstensi .zip ——> unzip ]

setelah melakukan hal tersebut maka file anda akan terekstaks secara otomatis akan membuat sebuah folder, lalu buka file tersebut dengan

[ cd ]

langkah selanjutnya adalah tinggal tinggal melakukan pre-installation dengan menuliskan

[ ./configure ]

[make]

[make install]

sampai disini sudah selesai, namun ada baiknya sebelum melakukan instalasi program anda membaca manual dalam menginstall program tersebut biasanya ada di INSTALL atau README.

2. Menginstall program berekstensi RPM dari Redhat Packet Manager
Untuk menginstall program dengan ekstensi ini sangat mudah biasanya aplikasi ini di pakai pada distro redhat dan turunannya, berikut caranya;

[ menginstall program —’ rpm -i ]

[ menguninstall program —’ rpm -e ]

3. Menginstall program menggunakan apt-get bawaan debian
Pada distro debian danturunannya dikenal apt-get untuk menginstall program, namun ada yang lebih penting selain aplikasi tersebut yaitu kita arus menset source-list yaitu alamat yang digunakan untuk aplikasi tersebut menginstall program in iberguna apabila kita menggunakan aplikasi apt-get ini secara online. Biasanya alamat tersebut ditambahkan di /etc/apt/source.list dengan cara buka dengan aplikasi editor anda lalu tambahkan alamat-alamat yang berisi source-list program.

Setelah melakukan perubahan source.list ada baiknya kita melakukan

[ apt-get update ] untuk mengupdate source.list yang kita miliki.

Langkah selanjutnya adalah mengintall program menggunakan apt-get

[ install —’ apt-get install ]

[ uninstall –’ apt-get remove ]

4. Menginstall program di mandriva
Untuk menginstall program di mandriva dapat dilakukan dengan cara

[ install –’ urpmi ]
[ uninstall –’ urpme ]

[ yum remove ]

6. Menginstall paket di slackware
menginstall paket di slackware lebih gampang lagi tinggal masuk ke root kemudian;

[ install -’installpkg ]

[ uninstall –’ removepkg ]

atau bisa juga menggunakan
[ pkg tool ]

selain itu kita juga bisa mengubah file berekstensi rpm ke format tgz dengan cara yang sangat mudah

[rpm2tgz ]

7. Menginstall file binary (.BIN/ .SH)

untuk menginstall program binary ada beberapa langkah yang pertama pastikan file tersebut dapat dieksekusi berikut caranya;

[ chmod +x nama program.bin], kemudian

[ ./nama program.bin]

[sh nama program.sh]

Install Back Track3

pertama yang dilakukan adalah membuat sebuah partisi, yach klo aku pake QTParted “partition magic”-nya BackTrack, Q kasih wat Backtrack 8 Gb tapi ternyata 4 Gb file system ex3 aja cukup, masih sisa lagi…… Ok kasih partisi buat Vista, 40 Gb file system NTFS ajalah…. next install windows Vista ato XPnya, then baru kita install Backtrack 3-nya…. Windowsnya ga usah dijelasin yach coz tinggal “next” aja, sedang untuk Backtrack 3 musti pake command line (ga ada installernay j di K-menunya). Ok ikuti cara berikut dan jangan mpe ada yang ga urut plus ada yang kelupaan yach..

* masuk Backtrack dengan mode live cd
* masukkan login name root dan password toor,then ketik startx dan enter
* buka console / terminal linux, trus ketik command ini yach….
* mkdir /mnt/backtrack (membuat direktori backtrack di /mnt)

* mount /dev/sda4 /mnt/backtrack/ (sda4-nya disesuaikan dengan jenis harddisknya sda/hda sama letak lokasinya misal sda1,sda2,hda1,hda2).
* mkdir /mnt/backtrack/boot/ (membuat direktori boot di dalam /mnt/backtrack)
* mount /dev/sda4 /mnt/backtrack/boot/ (sda4 klo mau posisi boot loadernya ada di sda4, klo mau di partisi lain ya tulis aja partisinya.
* cp –preserve -R /{bin,dev,home,pentest,root,usr,etc,lib,opt,sbin,va r} /mnt/backtrack/

(ini merupakan proses peng-copy-an dan peng-extrack-an dari live cd ke harddisk,karena filenya banyak

jadi agak lama, sabar nunggu yach..)

* mkdir /mnt/backtrack/{mnt,proc,sys,tmp}
* mount –bind /dev/ /mnt/backtrack/dev/
* mount -t proc proc /mnt/backtrack/proc/
* cp /boot/vmlinuz /mnt/backtrack/boot/ (command untuk merubah lokasi linux image dari live cd harddisk)
* chroot /mnt/backtrack/ /bin/bash

nah sekarang kita ngurusi MBR-nya….

* nano /etc/lilo.conf

bakal muncul text scrib , sesuaikan aja dengan scrib berikut ini (tapi inget kudu dikondisikan dengan

harddisk yang ada di compie… Ok !! sda /hda, sama lokasi partisinya……sda1,sda2,hda1,ato hda2 dll)

# LILO configuration file
# generated by ‘liloconfig’
#
# Start LILO global section
lba32 # Allow booting past 1024th cylinder with a recent BIOS
boot = /dev/sda
#message = /boot/boot_message.txt
prompt
timeout = 600 #waktu untuk memilih antara backtrack ma windows, klo 600 berarti 1 menit, klo 1200 = 2 menit
# Override dangerous defaults that rewrite the partition table:
change-rules
reset
# VESA framebuffer console @ 1024×768x256
vga = 791 #secara default angkanya 733, ganti dengan 791
# Normal VGA console
# vga = normal
# VESA framebuffer console @ 1024×768x64k
# vga=791
# VESA framebuffer console @ 1024×768x32k
# vga=790
# VESA framebuffer console @ 1024×768x256
# vga=773
# VESA framebuffer console @ 800×600x64k
# vga=788
# VESA framebuffer console @ 800×600x32k
# vga=787
# VESA framebuffer console @ 800×600x256
# vga=771
# VESA framebuffer console @ 640×480x64k
# vga=785
# VESA framebuffer console @ 640×480x32k
# vga=784
# VESA framebuffer console @ 640×480x256
# vga=769
# End LILO global section
# Linux bootable partition config begins
image = /boot/vmlinuz
root = /dev/sda4
label = Back|Track3
read-only
# Linux bootable partition config ends

#windows bootable partition config begins
other = /dev/sda1
label = WindowsVista
table = /dev/sda
#windows bootable partition config ends

* save konfigurasi lilo tsb dengan cara tekan CTRL + X (tanpa tanda “+” yach)
* tekan y
* tekan Enter
* lalu ketik lilo -v

nah dengan cara ini nanti saat bootsplash tidak ada animasi gambarnya, untuk membuatnya kembali sama seperti bootsplash live cd cukup dengan mengetikkan

* makesplash ( bener tanpa spasi )

* exit
* reboot compie

dengan diiringi doa… ketika compie pertama muncul maka akan ada pilihan loadernya, mo pake Backtrack ato Vista, gitu aja….. ternyata mudah to ?? ga sesulit yang ada di bayangan kita ketika mendengar kata “command line”.

kalau ternyata yang terjadi adalah image vmlinuz, map, dan splash.initrd ada di direktori /, maka tinggal copy aja ke direktori boot. Setelah itu untuk merecoveri bootsplashnya dengan cara :

* buka console / shell / terminal
* ketik nano /etc/lilo.conf
* sesuaikan booting backtrack seperti teks berikut :

# Linux bootable partition config begins
image = /boot/vmlinuz

root = /dev/sda4

initrd = /boot/splash.initrd
label = Back|Track3
read-only
# Linux bootable partition config ends

* tekan CTRL + X (tanpa tanda +)
* tekan y
* tekan enter
* lilo -v kemudian enter
* reboot compie

ok setelah reboot nanti bootsplash backtrack 3 akan muncul…..:cheers::cheers:


Artikel Terkait



Share your views...

1 Respones to "Tips Menginstall di Ubuntu"

Anonim mengatakan...

saya sendiri lebih senang install program pake CD repository...soalnya lebih terjamin bisa dijalankan...
Abis itu tinggal di-update deh biar dapet versi terbarunya... :)


1 November 2008 pukul 09.03

Posting Komentar

 

My site

Komen Terbaru

© 2010 Nationalinks All Rights Reserved Thesis WordPress Theme Converted into Blogger Template by Hack Tutors.info